Seorang pemuda Palestina mendorong sepeda melewati tempat pembuangan sampah di kamp pengungsi Al-Maghazi di Jalur Gaza tengah pada 5 Juni 2024. (AFP)

Kementerian Kesehatan Hamas di Gaza mengatakan pada hari Rabu bahwa setidaknya 36.586 orang telah tewas di wilayah tersebut selama lebih dari tujuh bulan perang antara Israel dan militan Palestina.

Jumlah korban tersebut mencakup setidaknya 36 orang tewas dalam 24 jam terakhir, kata sebuah pernyataan kementerian, seraya menambahkan bahwa 83.074 orang terluka di Jalur Gaza sejak perang dimulai ketika militan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober.

Jalur Gaza menghadapi wabah penyakit yang belum pernah terjadi sebelumnya pada musim panas ini yang disebabkan oleh tumpukan sampah yang tidak dikumpulkan dan membusuk karena cuaca panas, sehingga menambah kesengsaraan bagi warga yang sudah menderita kekurangan pangan.

Fenia Diamanti, koordinator proyek darurat di organisasi non-pemerintah tersebut, mengatakan bahwa pengelolaan sampah adalah salah satu perhatian utama mereka, karena sampah tidak dapat dikeluarkan dari wilayah yang dilanda perang dan penduduk juga tidak memiliki akses ke tempat pembuangan sampah. 

“Jumlah limbah padat di seluruh wilayah ini menyebabkan berbagai masalah kebersihan dan sanitasi,” kata Diamanti.

“Kami khawatir penyakit-penyakit yang sebelumnya tidak pernah muncul di wilayah ini akan muncul dan berdampak pada seluruh populasi, terutama di musim panas ketika suhu akan meningkat.”

Israel telah menghancurkan sebagian besar Jalur Gaza.

Bulan lalu merupakan bulan Mei terpanas secara global, menandai rekor suhu rata-rata selama 12 bulan berturut-turut, kata layanan pemantauan cuaca yang didukung Komisi Eropa, Copernicus.

Musim panas lalu, gelombang panas di Gaza menyebabkan suhu melonjak hingga 38 derajat Celcius, menyebabkan pemadaman listrik selama 12 jam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *