Pengeboman massal ‘terus menciptakan tragedi dan kesengsaraan bagi warga Palestina’.

Pemakaman 111 warga Palestina di kuburan massal di Khan Younis. Jenazah tersebut, yang hanya berisi angka, berasal dari rumah sakit Indonesia dan rumah sakit al-Shifa di Gaza utara, menurut anggota komite di lokasi pemakaman. [Muhammad Salem/Reuters]


23 November 2023

Israel terus melanjutkan serangannya ke Gaza sebelum gencatan senjata yang disepakati dengan Hamas, menewaskan puluhan warga Palestina di seluruh wilayah yang dibombardir.

Penggerebekan tanpa henti pada hari Rabu meredupkan harapan bahwa jeda empat hari yang diperkirakan akan menghasilkan gencatan senjata permanen.

“Pemboman massal yang sedang berlangsung di Jalur Gaza terus menciptakan tragedi dan kesengsaraan bagi warga Palestina,” kata Hani Mahmoud dari Al Jazeera, melaporkan dari Khan Younis.

Tiga serangan di Gaza utara menewaskan puluhan orang, termasuk seluruh keluarga. Ada juga serangan udara yang mematikan di kota selatan Khan Younis dan Rafah, termasuk sebuah gedung yang menampung badan amal di sebelah Rumah Sakit Khusus Kuwait di Rafah.

Gaza Selatan telah ditetapkan sebagai daerah yang seharusnya aman oleh tentara Israel, namun pemboman yang terus menerus di sana berarti bahwa daerah tersebut “sama berbahayanya” dengan wilayah utara dan “orang-orang juga berisiko kehilangan nyawa mereka”, kata Mahmoud.

Di Gaza tengah, pasukan Israel menyerang bangunan tempat tinggal di Deir el-Balah dan kamp pengungsi Nuseirat, menurut kantor berita Palestina Wafa, memicu kekhawatiran akan banyak kematian dan cedera.

Sementara itu, pasukan Israel terus menyerbu kota-kota di Tepi Barat yang diduduki. Dalam salah satu insiden tersebut, enam warga Palestina ditembak mati di Tulkarem, kata Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina.

Warga Palestina menguburkan kerabat mereka yang tewas dalam pemboman Israel di Khan Younis. [Foto Muhammad Dahman/AP]


Warga Gaza berduka atas tewasnya anggota keluarga Abu Shalama dalam serangan udara Israel di Rafah. [Hatem Ali/Foto AP]


Sumber: Aljazeera

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *