A ship belonging to the Open Arms aid group and is one of three ships loaded with canned food destined to Gaza, has returned to the Cypriot port of Larnaca, Cyprus, Wednesday, April 3, 2024. Cyprus, which has played a key role in setting up the maritime corridor, said the ships that had arrived Monday were returning to the Mediterranean island nation with some 240 tons of undelivered aid, after seven aid workers were killed. (AP Photo/Petros Karadjias)

Sumber: Arab news

LSM Spanyol Open Arms, yang bersama World Central Kitchen menyewa kapal pertama yang tiba di Gaza melalui koridor laut khusus dari Siprus, menghentikan operasinya setelah kematian tujuh pekerja bantuan dalam serangan udara Israel.

Open Arms, yang kapalnya kembali ke pelabuhan Larnaca di Siprus pada hari Rabu, mengutuk kematian para pekerja World Central Kitchen sebagai “tindakan kekerasan yang tidak dapat dipahami.”

Para pekerja sedang memindahkan makanan dan perbekalan yang dikirim dengan kapal kedua dari Siprus ketika konvoi mereka diserang pada hari Senin.

“Dengan kedatangan kapal Open Arms kemarin di Larnaca, Siprus, misi di koridor kemanusiaan ke Jalur Gaza dengan World Central Kitchen ditangguhkan menyusul serangan dahsyat yang dialami konvoi tersebut,” kata Open Arms dalam sebuah pernyataan.

LSM tersebut, yang mengatakan 200 ton makanan dan perbekalan telah dikirimkan pada pengiriman pertama pada bulan Maret, menyatakan kesedihan atas kematian tersebut.

“Kami menuntut jawaban dan pertanggungjawaban atas serangan yang tidak dapat diterima ini,” kata direktur Open Arms Oscar Camps dalam pernyataannya.

World Central Kitchen, yang didirikan oleh koki selebriti Spanyol-Amerika Jose Andres, telah menghentikan pekerjaannya di Gaza karena serangan tersebut. Hal ini meningkatkan tekanan terhadap Israel atas perlakuannya terhadap penduduk sipil Gaza.

Israel telah menyatakan penyesalannya atas serangan itu dan menjanjikan penyelidikan yang transparan.
Namun kelompok-kelompok bantuan internasional mengatakan hampir mustahil untuk bekerja di Gaza, tempat Israel melancarkan operasi militernya sebagai respons terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober.
Serangan tersebut mengakibatkan kematian sekitar 1.170 warga Israel dan warga asing, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil. , menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.

Kampanye pembalasan Israel untuk menghancurkan Hamas telah menewaskan sedikitnya 33.037 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah Palestina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *