Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 24 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem

Dilansir dari Reuters, Israel pada Minggu memberi isyarat keterbukaan untuk mengizinkan kembalinya warga Palestina yang mengungsi dari Jalur Gaza utara sebagai bagian dari perundingan gencatan senjata, yang jelas merupakan akomodasi dari tuntutan inti Hamas.

Pihak-pihak yang bertikai telah meningkatkan perundingan, yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir, mengenai penangguhan serangan Israel selama enam minggu sebagai imbalan atas usulan pembebasan 40 dari 130 sandera yang masih ditahan oleh kelompok militan Palestina di Gaza.

Hamas berupaya memanfaatkan kesepakatan apa pun untuk mengakhiri pertempuran dan penarikan pasukan Israel. Israel telah mengesampingkan hal ini, dengan mengatakan bahwa mereka pada akhirnya akan melanjutkan upaya untuk membongkar pemerintahan dan kemampuan militer Hamas.

Hamas juga menginginkan ratusan ribu warga Palestina yang meninggalkan Kota Gaza dan daerah sekitarnya ke arah selatan selama tahap pertama perang yang telah berlangsung hampir enam bulan itu diizinkan kembali ke utara.

Israel awalnya menolak melakukan hal tersebut. Namun sikap tersebut telah melunak, kata seorang pejabat Israel yang mengetahui tentang perundingan Doha. “Kami sekarang bersedia mendiskusikan kembalinya beberapa pengungsi,” kata pejabat itu kepada Reuters, tanpa menjelaskan lebih lanjut jumlahnya.

Media Israel berspekulasi bahwa tawaran tersebut akan terbatas pada perempuan dan anak-anak, untuk melarang orang-orang bersenjata yang mencoba memperkuat kelompok yang masih diperangi militer Israel di beberapa bagian Kota Gaza.

Pejabat tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa Israel pada prinsipnya juga setuju untuk membebaskan antara 700 dan 800 tahanan Palestina sebagai imbalan atas 40 sandera tersebut. Hal ini tampaknya memenuhi permintaan proposal Hamas, yang dilaporkan oleh reuters pada tanggal 15 maret, agar antara 700 dan 1.000 tahanan dibebaskan.

Namun, pejabat Israel memperingatkan bahwa keputusan akhir apa pun akan bergantung pada berapa banyak tahanan yang merupakan militan senior yang menjalani hukuman panjang karena serangan mematikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *