PBB mengatakan tiga perawat tewas di Al-Shifa, WHO menyerukan gencatan senjata segera untuk menghentikan korban jiwa.

Rumah Sakit Al-Shifa dan Al-Quds, masing-masing rumah sakit terbesar dan kedua di Gaza, mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah menghentikan operasi karena Organisasi Kesehatan Dunia menyerukan gencatan senjata segera untuk mencegah meningkatnya kematian.

Kerusakan di sekitar Rumah Sakit al-Quds kota Gaza

Dr Nidal Abu Hadrous, seorang ahli bedah saraf yang bekerja di Rumah Sakit Al-Shifa, mengatakan pasien dan staf menghadapi situasi yang mencekam tanpa adanya listrik atau air. Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara juga menghentikan operasinya setelah generator utamanya kehabisan bahan bakar, kata direktur rumah sakit Ahmed al-Kahlout.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan situasi di Rumah Sakit Al-Shifa “mengerikan dan berbahaya”.

“Dunia tidak bisa berdiam diri sementara rumah sakit, yang seharusnya menjadi tempat berlindung yang aman, berubah menjadi tempat kematian, kehancuran, dan keputus asaan. tidak berfungsi sebagai rumah sakit lagi” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah postingan di X.

Tiga perawat telah tewas di Rumah Sakit Al-Shifa sejak Jumat, (10/11) di tengah pemboman dan bentrokan Israel di dekat kompleks tersebut.

Sumber: Aljazeera

Penulis: Iza Mahendra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *