Diplomat Uni Eropa Mengatakan Bahwa Pencairan Dana Terhadap Badan PBB Untuk Palestina Akan Berbahaya
Seorang anak memegang buklet saat dia menunggu di dalam pusat kesehatan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) di kamp pengungsi Palestina Shatila, di pinggiran Beirut, Lebanon 30 Januari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir//File Foto
Dilansir dari Reuters, Diplomat utama Uni Eropa pada Minggu mengatakan pemotongan dana untuk UNRWA akan membahayakan ratusan ribu nyawa, di tengah tuduhan bahwa beberapa staf badan pengungsi Palestina PBB terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel.
Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Italia, telah menghentikan pendanaan untuk lembaga bantuan tersebut, yang telah melakukan penyelidikan terhadap beberapa ribu karyawannya dan memutuskan hubungan dengan orang-orang tersebut.
UNRWA pada hari Kamis mengatakan seluruh operasinya di Timur Tengah, tidak hanya di Gaza, kemungkinan besar akan terpaksa dihentikan pada akhir Februari jika pendanaannya tetap ditangguhkan.
“Mencairkan dana UNRWA akan menjadi tindakan yang tidak proporsional dan berbahaya,” tulis kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam sebuah postingan blog. “Perbuatan salah yang dilakukan individu tidak boleh mengarah pada hukuman kolektif terhadap seluruh masyarakat,” katanya.
Borrell mengatakan baik Komisi Eropa maupun dua negara dengan perekonomian terbesar di Uni Eropa, Jerman atau Perancis, belum memutuskan untuk mengakhiri kontribusi mereka. Dana yang dihentikan oleh donor lain berjumlah lebih dari $440 juta, hampir setengah dari pendapatan yang diharapkan lembaga tersebut tahun ini, katanya.
Pada tahun 2022, UE merupakan donor terbesar ketiga untuk UNRWA, setelah Amerika Serikat dan Jerman.“Kehidupan ratusan ribu warga Palestina, tidak hanya di Gaza, dipertaruhkan,” kata Borrell.
UNRWA didirikan pada tahun 1949 setelah perang seputar berdirinya Israel, ketika 700.000 warga Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka.
Mereka mempekerjakan 30.000 warga Palestina untuk melayani kebutuhan sipil dan kemanusiaan dari 5,9 juta keturunan pengungsi tersebut di Jalur Gaza, di Tepi Barat dan di kamp-kamp besar di negara-negara Arab tetangga.
“Saya yakin PBB akan mengambil semua tindakan yang diperlukan menyusul tuduhan Israel, dan UNRWA akan terus menjadi penyelamat penting bagi jutaan rakyat Palestina,” tambah Borrell.