Pada tahun 2016 Biro Statistik Palestina menyebutkan jumlah anak-anak palestina berusia 0-17 tahun sekitar 2.2 juta atau hampir setengah dari jumlah populasi penduduk palestina. Anak-anak ini kelak akan menjadi tulang punggung bangsanya di masa mendatang, namun konflik yang tak kunjung mereda membuat para orang tua sulit memenuhi kebutuhan mereka untuk menggapai masa depan yang cerah.
Belum lagi, sebagian dari mereka ditinggal syahid oleh Ayahnya yang meninggal saat sedang bekerja hingga tertimbun reruntuhan akibat serangan Israel. Menjadi seorang yatim bukan sebuah perkara mudah apalagi di Palestina, lapangan pekerjaan yang sempit membuat para ibu tidak dapat menafkahi anak-anaknya apalagi membiayai sekolah hingga kuliah.
Di tengah banyak kesulitan bukan berarti mereka menyerah, pendidikan yang diterapkan oleh sang ibu palestina terbukti mencetak banyak hafidz & hafidzah, bahkan di usia belum menginjak remaja. Sebagai seorang muslim yang juga diamanahi Bumi Al-Aqsha, tak patut rasanya jika tetap berdiam diri ketika rakyat palestina kehilangan segalanya akibat mempertahankan Al-Aqsha.
Rasulullah SAW pernah bersabda :
“Saya dan orang yang memelihara anak yatim di surga, seperti ini (sambil merenggangkan jari telunjuk dan jari tengah).” (HR. Bukhari)
Ingin berdekatan dengan Rasulullah SAW di surga kelak ? Yuk donasi sekarang