Hidup tanpa seorang suami bukanlah merupakan hal yang mudah, apalagi tinggal di Gaza, dimana tingkat kemiskinan sangat tinggi, belum lagi blokade Israel membuat pengangguran meroket.
Pada 2014 saja, sebanyak 4.000 wanita menjadi janda dan 1.400 anak menjadi yatim piatu setelah perang Asfin 'Ma'kul. Pada 2018, jumlah ibu tunggal meningkat menjadi 16.000 setelah suami menjadi martir saat membela Gaza.
Dan diperkirakan angka ini akan meningkat melihat situasi Gaza dan seluruh Palestina menghadapi penindasan yang berkelanjutan. Pasca-pandemi, jumlah warga miskin diperkirakan meningkat tajam, 30% di Tepi Barat dan 64% di Jalur Gaza.
Bagaimana jika kita berada di posisi mereka? Apakah kita akan sekuat mereka jika menghadapi ujian dan tekanan sebesar itu? Maka bersyukur adalah jawabannya.
Dan cara bersyukur atas nikmat damainya kita tinggal di Indonesia adalah dengan mendoakan mereka dan mengeluarkan harta terbaik untuk membantu saudara kita di Palestina.